Halaman

Senin, 12 April 2010

Objek Wisata Bahari Indonesia

Objek Wisata Bahari Indonesia
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berada di Asia tenggara. Sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan bidang pariwisatanya.. Beberapa modal diantaranya yaitu: Indonesia memiliki SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (sumber Daya Manusia ) yang cukup besar. Hal ini sudah merupakan suatu modal yang cukup bagi suatu Negara untuk mengembangkan pariwisata di negaranya.
Dimana Indonesia memiliki beberapa objek wisata yang ada di Indonesia, antara lain yaitu:
1. Objek wisata Sejarah
2. Objek Wisata Alam
3. Objek wisata Bahari
4. Objek wisata Kesenian dan kebudayaan,dll

Dari berbagai objek yang ada diatas, kita akan membahas tetang objek wisata Bahari yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia sebagai Negara kepulauan yang cukup besar, memiliki garis pantai yang cukup panjang didunia dan dilengkapi juga dengan pemandangan ekosistem bawah laut yang baik.
Dari penjelasan sekilas diatas, kita sudah dapat membayangkan kondisi yang sesunguhnya terjadi disana secara sesungguhnya. Untuk dapat membahas objek wisata bahari yang ada di Indonesia. Ada baikny kita bagi menjadi 2 (dua) yaitu objek wisata permukaan laut dan bawah laut.

1. Objek wisata permukaan laut.
Untuk objek wisata permukaan laut, hampir semua wilayah di Indonesia memilikinya. Terutama yang mempunyai garis pantai, seperti sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, papua, dan pulau-pulau lainnya.
Seperti di di laut bali, mentawai dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, memiliki ombak laut yang cukup besar dan baik untuk olahraga laut seperti selancar, pemancingan di laut, dll.
Dan jika dikelola dengan baik, pengelola juga dapat menambahkan beberapa sarana dan prasarana modern di objek wisata tersebut seperti akses jalan, penginapan (hotel, motel, cottage), tempat belanja, sarana hiburan, restoran dll.

2. Objek wisata Bawah laut.
Untuk objek wisata bawah laut, hampir semua wilayah di Indonesia memilikinya. Namun Karena beberapa hal, seperti pemboman dan penggunaan zat kimia untuk mengambil ikan. Maka ada beberapa wilayah bawah laut di Indonesia mengalami pengerusakan ekosistem bawah lautnya, karena terumbu karang tempat habitat ikan dan makhluk hidup lainya menjadi rusak. Dan membutuhkan bertahun-tahun untuk memulihkannya. Di beberapa wilayah di Indonesia yang di jaga dan dilindungi untuk dijadikan objek wisata bawah laut. Tetap terjaga kelestariannya, bahkan menjadi salah satu objek wisata bawah laut terbaik di dunia, seperti yang ada di Lombok dan bunaken. Dan terdapat pula tempat objek wisata bawah laut milik Indonesia yang belum diekspose oleh media,salah satunya adalah wisata bawah laut papua yang masih alami dan masih terjaga kelesteriaannya.
Selanjutnya terserah anda mau berlibur di objek wisata bahari di Indonesia yang mana?
Selamat liburan…

INDONESIA

INDONESIA

Ibu Kota Negara : Jakarta
Batas Negara
Utara : Singapura,Malaysia, laut Cina selatan, selat malaka, dan samudra
Pasifik
Selatan : Samudra Hindia dan Australia
Timur : Papua Nugini
Barat : Samudra Hindia
Penduduk Jumlah penduduk tahun 2005 +/- sekitar 200 juta penduduk
Hasil Utama Minyak Bumi, Gas Alam, Logam, Rotan, Kayu, rempah-rempah,dll
Pemerintahan Republik dengan kepala Pemerintahan dan Negara Presiden
Bahasa Bahasa Indonesia
Agama Islam, Kristen, Katolik, hindu, dan budha
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Mata Uang Rupiah

Indonesia merupakan Negara dengan wilayah terluas di Asia Tenggara. Luas seluruh wilayah Indonesia kira-kira 9,8 juta km2 terdiri atas daratan seluas 1,9 juta km2 dan perairan seluas kira-kira 7,9 juta km2.
Wilayah daratan Indonesia terdiri dari 13.667 pulau, yang sudah punya nama dan berpenghuni sekitar 957 pulau. Dari sekian banyak pulau yang ada di Indonesia terdapat 5 (lima) pulau besar, yaitu pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dari ke-5 pulau tersebut, pulau Kalimantan dan Papua termasuk ke dalam5 (lima) besar pulau di dunia.
Secara Astronomis, Indonesia terletak diantara 6o LU - 11o LS dan 95oBT - 141oBT. Garis khatulistiwa (garis lintang nol derajat) melintasi kota Pontianak di Kalimantan Barat. Oleh karena wilayah Indonesia berada di dearah khatulistiwa, Indonesia hanya memiliki 1 (satu) iklim, yaitu tropis saja. Iklim tropis di Indonesia terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau di Indonesia biasanya terjadi di bulan April sampai dengan bulan September. Dan musim Penghujan (Hujan) di Indonesia biasanya terjadi di bulan Oktober sampai dengan bulan Maret.
Letak wilayah Indonesia pada garis bujur juga menyebabkan terjadinya perbedaan wilayah waktu. Di Indonesia terdapat 3 (tiga) daerah waktu, yaitu:
1. Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) yang meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa , Pulau Madura, Provinsi Kalimantan Barat, dan Kalimantan tengah
2. Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA) yang meliputi Pulau bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Pulau Sulawesi.
3. Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) yang meliputi Pulau Maluku dan Papua.
Masing – masing daerah waktu yang berdekatan mempunyai selisih waktu satu jam. Jika dibandingkan dengan pedoman waktu internasional / GMT (Greenwich Mean Time), maka Indonesia terdapat perbedaan waktu sebagai berikut:
WIB sama dengan waktu GMT + 7 jam
WITA sama dengan waktu GMT + 8 jam
WIB sama dengan waktu GMT + 9 jam

Secara Geografis, Indonesia berada diantara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Oleh karena itu Indonesia disebut Nusantara. Nusaberarti Pulau dan antara berarti diapit. Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yaitu Samudera pasifik dan Samudera Hindia. Samudera pasifik disebut juga Lautan Teduh.
Luasnya laut Indonesia dan letaknya yang diapit oleh dua Samudera, menyebabkan Indonesia dipengaruhi oleh laut tersebut. Beberapa manfaat karena adanyalaut di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Kelembaban udara yang cukup tinggi. Itu sebabnya Indonesia sering disebut pula iklim tropis basah. Udara yang lembab berarti banyak mengandung air dan menyebabkan banyak turun hujanyang membawa berkah bagi bangsa Indonesia berupa tanah yang subur.
2. Angin laut yang juga dapat menyebabkan daratan tidak terlalu panas dan tidak terlalu kering pada siang hari di musim kemarau. Pada malam hari udara tidak terlalu dingin karena pengaruh laut yang hangat.

Ketika Benua Asia mengalami musim dingin, yaitu antara bulan Oktober – Maret, tekanan udara ditempat itu dalam keadaan maksimum atau tinggi. Sebaliknya di Benua Australia pada bulan tersebut sedang mengalami musim panas dan tekanan udaranya minimum atau rendah. Adanya perbedaan tekanan udara di Asia dan Australia menyebabkan terjadi aliran angin muson barat melalui lautan yang luas dan banyak mengandung uap air. Peristiwa itu berlangsung pada bulan Oktober- Maret. Aliran angin muson barat inilah yang menyebabkan terjadinya musim hujan di wilayah nusantara.
Benua Asia mengalami musim panas, yaitu antara bulan April - September, tekanan udara ditempat itu dalam keadaan minimum atau rendah. Sebaliknya di Benua Australia pada bulan tersebut sedang mengalami musim dingin dan tekanan udaranya maksimum atau tinggi. Dengan demikian terjadi aliran angin muson timur yang sedikit mengandung uap air. Sehingga mengakibatkan musim kemarau di nusantara.
Meskipun wilayah Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin muson timur yang menyebabkan musim hujan dan kemarau, ternyata perbedaan kedua musim itu tidak terlalu jelas. Hal ini disebabkan karena dimusim kemarau pun kadang – kadang turun hujan. Sebaliknya, pada musim hujan juga ada hari – hari carah dan tidak turun hujan. Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini biasanya disebut musim Pancaroba.

Secara Ekonomis, letak Indonesia sangat strategis kerana jalur Selat Lombok, Selat Makasar terus ke Laut Sulu sangat baik untuk pelayaran laut karena kedalamannya.



Kenampakan Alam yang penting di Indonesia.
Sebagian besar Indonesia merupakan tanah Pegunungan, dan sebagian lainnya dataran rendah dan sungai.
a. Pegunungan
Rangkaian pegunungan terdapat hampir diseluruh pulau-pulau besar di Indonesia terutama Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Nusa Tenggara Barat dan Timur, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku dan Pulau Papua.
b. Gunung
Beberapa gunung yang ada di Indonesia antara lain yaitu: Gunung Krakatau, Gunung Gede, Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung kerinci, gunung Dom, Gunung Rinjani, Gunung Saputan, Gunung Talang, Ghunung Leuser, dll.
c. Dataran rendah
Dataran rendah terdapat di Kalimantan bagian timur, dan sumatera bagian barat.
d. Sungai
Sungai-sungai yang ada di Indonesia ada yang bermuara di Laut Jawa, Samudra Hindia, selat Berhala (dekat Kep.Riau), dan teluk cendrawasih.
Sungai Tabai (Teluk cendrawasih), Sungai Ciliwung (teluk Jakarta / Laut Jawa), Sungai Ci Buni (Samudra Hindia), Sungai Kampar (selat Berhala),
e. Iklim
Indonesia terletak antara 6o LU - 11o LS dan 95oBT - 141oBT. Dan beriklim tropis.

f. Flora dan fauna
Sehubungan dengan letak geografis Indonesia, tumbuh berjenis - jenis tumbuhan dan hidup berbagai macam - macam hewan.
Flora
1. Di daerah yang beriklim tropis, tumbuh hutan rimba dengan berjenis - jenis pohon. Jenis tumbuhan yang ada di Indonesia bagian barat hampir sama dengan jenis tumbuhan yang ada di Asia.
2. Didaerah yang kurang hujan , banyak terdapat padang rumput (sabana dan stepa).
Didaerah yang banyak hujan, terdapat tundra (padang lumut)

Fauna
Jenis hewan yang ada di Indonesia juga cukup banyak. Dan lokasi geografis juga menentukan jenis hewan yang hidup diwilayah tersebut.
Sebagai contoh:hewan diwilayah Indonesia bagian barat cenderung sama dengan jenis binatang atau hewan yang hidup di Asia. Sedangkan hewan yang berada di Indonesia bagian timur (papua) cenderung sama dengan hewan yang hidup di Australia.
Sumatra : Harimau Sumatera, Orang utan Sumatera, Gajah Sumatera, dll.
Jawa : Banteng, Harimau, Kerbau, Badak, Kancil, dl.
Kalimantan : Orang utan Kalimantan, Gajah, dll.
Sulawesi : Kuskus, tapir, dll.
Papua : Kangguru, kuskus, dll.

Analisis SWOT

Analisis SWOT
Peluang (O) PT Kereta Api (Persero)

Kecenderungan permintaan thd produk transportasi semakin meningkat
Peraturan perundangan yang mendukung
Kondisi ekonomi yang cenderung kondusif

Ancaman (T) PT Kereta Api (Persero)
UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu lintas angkutan jalan
Ketergantungan pada subsidi dari pemerintah yang tinggi
Kondisi politik yang kurang menentu

Kekuatan (S) PT Kereta Api (Persero)

Jaringan pelayanan/distribusi yang tersebar diseluruh tanah air
Laporan Keuangan selalu mendapat opini wajar
Kinerja Keuangan dengan predikat minimal sehat
Integritas, dedikasi, loyalitas dan kejujuran SDM
Hubungan kemitraan yang harmonis
Citra Perusahaan

Kelemahan (W) PT Kereta Api (Persero)

Struktur organisasi belum sepenuhnya menunjang aktifitas pemasaran atau penjualan
Pola karir pegawai belum dilaksanakan secara konsisten
Pegawai yang mempunyai gelar profesi masih belum memadai
Pegawai yang berjiwa kewirausahaan masih belum berkembang
Hasil investasi belum cukup menutup biaya overhead
Budaya kerja yang inovatif dan kreatif belum berkembang
Program kegiatan Litbang masih kurang berorientasi kepada kebutuhan Pasar
Beban dan pengaturan kerja masih belum optimal

Analisis Strategi PT Kereta Api (Persero)

• Pengendalian anggaran dengan ketat
• Penyempurnaan database Pelanggan
• Tersedianya SDM yang berkualitas
• Adanya SOP yang baku dan berbasiskan komputer untuk seluruh divisi
• Adanya proses pembelajaran secara berkesinambungan
• Pengembangan SDM berdasarkan sistem manajemen SDM.

reff: Situs resmi PT Kereta Api (Persero)
http://kereta-api.co.id

Matrix EFAS dan IFAS






Strategi SO
1. Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi
perrmintaan dimasa depan.
3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4. Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW
dan SW.
5. Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.

Strategi WO
1. Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara
efektif.
2. Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4. Penguatan struktur permodalan.
5. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.

Strategi ST
1. Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan
interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
2. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai
dengan standar yang berlaku.
Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Kereta Api (Persero)
3. Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi “respect
to people”
4. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
5. Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.

Strategi WT
1. Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
2. Penguatan sistim manajemen SDM.
3. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing
perusahaan.
4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses
pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5. Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
6. Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan
pasar.

Strategi yang telah disusun diatas kemudian dikelompokkan kedalam strategi bisnis yang ada di dalam perusahaan:
Perspektif Keuangan
1. Pembuatan sistem aplikasi komputerisasi perusahaan yang standar.
Perspektif Pelanggan
1. Pemeliharaan perangkat keras dan lunak di Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang
terkait dengan pembangunan sistem basis data korporasi.
2. Implementasi SPO bidang akuntansi.
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Pembangunan sistem basis data korporasi.
2. Pembangunan sistem aplikasi transaksional.
3. Pembangunan sistem informasi SDM.
Perspektif Pembelajaran dan Tumbuh
1. Pemanfaatan internet/intranet harus dimanfaatkan untuk akses informasi di
kantor pusat dan cabang.
Perspektif SDM
1. Pelaksanaan pembinaan, pendidikan dan pelatihan yang sistematis.

Manajemen Strategik

Manajemen Strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanan (implementasi) rencanam –rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran – sasaran perusahaan.

Sembilan tugas penting dalam Manajemen Strategik :
1. Merumuskan misi perusahaan (maksud,filosofi dan sasaran perusahaan).
2. Melakukan analisis kondisi & kapabilitas internal perusahaan.
3. Menilai lingkungan eksternal,termasuk faktor pesaing.
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki dengan cara menyesuaikan sumber daya
dengan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap
pilihan berdasarkan misi.
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang & strategi utama.
7. Mengembangkan tujuan tahunan & strategi jangka pendek sesuai dengan tujuan jangka
panjang.
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan pengambilan keputusan
dimasa datang.

Beberapa efek keprilakuan dari manajemen strategik meningkatkan kesejahteraan perusahaan:
1. Kegitan perumusan (formulasi) strategi memperkuat kemampuan perusahaan mencegah
masalah.
2. Keputusan strategik yang didasarkan pada kelompok yang mungkin sekali dihasilkan
dari alternatif terbaik yang ada.
3. Keterlibatan karyawan dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman mereka akan
adanya hubungan produktifitas – imbalan disetiap rencana strategic dan dengan
demikian mempertinggi motivasi mereka.
4. Senjang dan tumpang – tindih kegiatan diantara individu dan kelompok berkurang
karena partisipasi dalam perumusan strategi memperjelas adanya perbedaan peran
masing – masing.
5. Penolakan terhadap perubahan berkurang.

Resiko – resiko Manajemen Strategik
Manajer harus terlatih untuk menanggulangi 3 (tiga) macam konsekuensi negative yang tidak diinginkan, akibat dari keterlibatan mereka dalam perumusan strategi:
1. Waktu yang digunakan manajer untuk memproses manajemen strategic dapat
menimbulkan dampak negative atas tanggung jawab operasional mereka.
2. Jika para perumus strategic tidak terlibat secara dekat dalam implementasinya,
mereka mungkin mengelakkan tanggung jawab individual atas keputusan yang diambil.
3. Para menejer strategic harus mampu mengantisipasi dan menanggapi kekecewaan para
bawahan yang berpartisipasi atas harapan – harapan yang tidak menjadi kenyataan.

Tiga Tingkatan Strategi :
Tingkat Korporasi
Dewan Komisaris,eksekutif puncak,direktur administratif
Bertanggung jawab atas kinerja keuangan & non keuangan (mempertahankan citra& tanggung jawab sosial perusahaan)
Menetapkan tujuan,menggali kompetensi khusus perusahaannya & mengembangkan rencana jangka panjang.
Tingkat Bisnis
Manajer tingkat bisnis menerjemahkan arah & maksud yang dirumuskan pada tingkat korporasi menjadi tujuan & strategi yang nyata bagi setiap strategi bisbis individual (SBU)
Tingkat Fungsional
Terdiri dari manajer produk,manajer geografis,manajer area fungsional.
Mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang-bidang produksi, operasi, penelitian, pengembangan, keuangan, akuntansi, pemasaran & humas.
Mereka menangani masalah efisiensi & efektivitas.

Manajemen Strategi mencakup :
Perencanaan (Palnning).
Pengorganisasian (Organizing).
Pengarahan (Supervising).
Pengorganisasian (Coordinating).
Pengendalian (Controling).
Pengkomunikasikan (Communiting).

Dimensi Keputusan Stratgis :
Masalah strategis memerlukan keputusan manajemen puncak
Masalah strategis memerlukan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar
Masalah strategis seringkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang perusahaan
Masalah strategis berorientasi masa depan
Masalah strategis biasanya memiliki konsekuensi multifungsi atau multibisnis
Masalah strategis memerlukan pertimbangan lingkungan eksternal perusahaan

Komponen Model Manajemen Strategik
1. Misi perusahaan (Company Mission ).
2. Profil Perusahaan (Company Profile).
3. Lingkugan Extern (External Envoironment).
4. Analisis dan pilihan Strategik (Strategic Analisis and Choice).
5. Sasaran Jangka Panjang (Long-term Objectives).
6. Strategi Umum (Grand Strategi).
7. Sasaran Tahunan (Annual Objectives).
8. Strategi Fungsional (Function Strategies).
9. Kebijakan (policies).
10.Melembagakan Strategi.
11.Pengendalian dan Evaluasi.

Senin, 05 April 2010

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK (ARIF WIBOWO M. / 21205484 / 4EB04)

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

ARIF WIBOWO M. / 21205484 / 4EB04

Perusahaan di BidangTelekomunikasi

1.XL

A. Visi dan Misi:

At XL we are working in every possible way to uniquely cater the customer’s needs through our high quality services. We are excited to share with you on the many different fronts that XL has delivered these valued services and unique offerings.

Looking at XL’s products, we may see that each is tailored to delight our subscribers, be it for the individuals or the corporate customers.We pride ourselves as an innovative company who are keen in passing along the many different products and technologies that enrich the customer’s communications needs and lifestyles.

While we feel that we are well connected with our customers, we are also well connected to a bigger network - the community that we live in. XL believes that a sustainable development of Indonesian society is a prerequisite to assuring a conducive business environment. As a responsible corporate citizen, we strive hard to provide value added to its stakeholders, but also committed to participate in the development of Indonesian society in order to realize its full potential. This is achieved through both the Corporate Social Responsibility (CSR) program - focusing on education and also social activities oriented program under XL CSR umbrella.

XL Corporate Values

integrity

All XL Leaders and Employees ar:

· Honest in words and actions

· Consistent in througt, words and behaviours

· Fair in treating other people

· Dedicated to the company

· Trustworthy in carrying out promises and tasks

teamwork

Effective teamwork will be achieved when XL Leaders and Employess demonstrate:

· Positive Thinking and Open-minded towards others

· Respectful of differences

· Caring toward others

· Communicative in developing common understanding

· Sharing knowledge and skills

· Focused on Common Goals

service excellence

To deliver Service Excellence, XL Leaders and Employess should be:

· Customer Focused in all decisions and actions

· Optimum Solution Oriented

· Efficient and Effective in providing solutions

· Passionate in doing the works

· Proactive in actions

· Innovative and Creative in providing solutions

B. Filosofi perusahaan:

We are pleased to report to shareholders that XL closed the year 2006 with strong results and a clear acceleration of growth as compared to earlier years. The cellular market grew from 52 mln in 2005 to 68 mln in 2006, and despite a more intense and challenging competitive environment we’ve been able to retain our market share, while more importantly, we’ve been able to outgrow the market on our revenue generation.

With the proceeds from our IPO in 2005 and our second bonds issue in early 2006, we have been able to significantly accelerate our coverage expansion during 2006, and we have managed to bring our Java coverage to a very competitive level while also expanding our coverage in the main population area’s outside Java. We extended our network coverage by increasing our BTS to more than 14.000 BTS (including 981 node B – BTS for 3G), throughout various areas across Indonesia.
Besides that, we successfully deployed our 3G services in 13 cities across 9 provinces of Indonesia as “the first widest and fastest” for the unfolding 3G services in Indonesia. Supported with HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) which brought data access speed up to 2.6Mbps, has made XL as the fastest 3G service provider at that time. Our innovative marketing initiatives broadened our services offerings, and brought our winning products and services close to our subscribers through hundreds of dedicated XL Center and about 34,000 XL Kita outlets in most major cities across Indonesia. The result of these initiatives was a significant 50% revenue growth, driven by a 36% increase of our subscriber base to more than 9.5 million by year’s end, representing a nation wide market share of approximately 14%.

As the third largest mobile cellular services provider in Indonesia we will continue to expand coverage, particularly outside Java, develop attractive and affordable products and services for our subscribers, and further develop our rapidly growing corporate services market. Where possible we will create and leverage on synergies within the TMI Group.High quality network coverage, bandwidth capacity, and innovative products and services are keys to our long-term growth sustainability. As such, we own and are in the process of further expanding a terrestrial digital fiber-optics network across Java; high-capacity digital microwave networks in Kalimantan, Sumatera and Sulawesi; and digital fiber-optics submarine cables linking Sumatera, Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi and Kalimantan.With fiber-optics backbone network along Indonesia’s most concentrated industrial and population clusters, we are strategically well positioned to combine digital backbone and cellular networks to cater to both our consumer subscribers and corporate customers. To serve the corporate services market, we provide customized integrated telecommunications solutions combining use of fiber-optics backbone capacity with dedicated leased line facilities, data communications, large-scale VoIP platforms, GSM mobile cellular, and other cutting edge communication services. At the moment, we are the only integrated mobile cellular, telecommunications and information services provider in Indonesia that can provide these services seamlessly from under a single roof.Being a member of the TMI Group has allowed us to further sharpen our performance through exchange of best practices, sharing of expertise and resources, and cost savings through price benchmarking and joint efforts, and we believe further benefits will be generated going forward.Last, we are taking and will continue to take every measure to mitigate our risks. To that end, in 2006 the Board of Directors has implemented Enterprise Risk Management through which we have identified 34 major risks that could materially impact our business and/or results of operations if left unmanaged. The ERM platform enables us to apply risk management through a holistic approach. In conclusion, with all the support of our shareholders, Board of Commissioners, investors, business partners, loyal and valued customers, as well as our dedicated employees, we remain confident that we are well prepared to meet the challenges that we will come in the future.

C. Strategi Perusahaan:

1. Jaringan dan Infrastruktur / Base Transceiver Station (BTS)

We are consistently deploying our BTS network to expand network coverage and improve network quality. Our capital expenditure plan for 2007 was USD 700 million. Half of the USD 700 million was used to extend and strengthen network coverage in Java, Bali and Lombok. One third of it was used to build BTS network in Sumatera, and the remaining was used to build BTS network in the Eastern parts of Indonesia. At the end of 2007, our population coverage was 90%.

By year-end 2007, we have expanded our network coverage to East Nusa Tenggara, Maluku and Papua. We are present in the major cities of East Indonesia such as Ambon, Ternate, Jayapura, Sorong, Timika, Merauke and Kupang. As such, our coverage will reach the breadth of Indonesia from Sabang to Merauke.

During 2007, we successfully added 3,897 BTS, which brought our total BTS to 11,157, that spread across Sumatera, Java, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Maluku and Papua.

At the end of 2007, our national Base Station Subsystem availability was 99.9%.

Transmission Infrastructure

In 2007, we successfully expanded and reinforced our fiber optic network in several big cities in Indonesia. On the island of Java, where more than 62% of our subscribers are located, we have fiber optics network comprising of the main network (backbone) and connector network (ring). This high-capacity fiber optics backbone extends along the main railway line on the island, from West Java to Surabaya and Pasuruan in East Java.

In 2007, we installed more than 3,000 km of fiber optics network, which brings our total network (submarine and land) to more than 9,000 km.

We have built our own submarine cable network with installed capacity up to 10 gigabytes per second from West Java to Bali, Nusa Tenggara and terminating in South Sulawesi. We also have submarine cables that link Central Sulawesi with Sangatta in Kalimantan. Meanwhile, submarine cable in Ancol, North Jakarta, connects to Batam by passing the island of Bangka, to Riau Archipelago, Jambi before terminating in Batam. In inland Sumatera, we have developed terrestrial network that link the major cities of Sumatera. Soon, the main network in Sumatera will be connected to Java through submarine cable from Anyer to Kalianda which is still in development. In conjunction with the transmission network expansion, XL succeeded in applying the newest technology by building a multiplex network with a huge capacity (10 Gbps) DWDM network, MPLS and NGN network beside the conventional TDM technology that previously exists i.e. PDH, SDH and C-WDM.

Access to International Network

In September 2007, we had completed the submarine fiber optics cable construction – Batam-Rengit Cable System (BRCS), linking Batam with Johor, Malaysia. BRCS is our main international network that offers a communication solution to international network with high speed, large capacity and competitive tariffs.

In addition to the national network, we also provide digital network microwave connecting Batam with Singapore, and Batam with Penggarang (Malaysia). These links serve as an alternative route to connect our network in Indonesia with international networks.

Switching

Currently, XL implements the latest switch technology called NGN (New Generation Network), which is a cross between MGW (Media Gateway) and MSC-S (MSC-Serve). This IPbased technology replaces the older TDM-based technology. The use of this latest technology increases capacity availability and network quality.

With this technology, we can always provide high quality service to our subscribers. By end of 2007, our Successful Call Rate was 95%, our Call Completion Rate was 99% and our Blocking Rate was below 1%.

Disaster Recovery Center

In 2007, we built a special network building in Bintaro. We also plan to build special network buildings in Bandung and Surabaya. The special network buildings are built as part of our long-term strategy to implement DRP system (Disaster Recovery Plan) and also to increase our network capacity.

Billing System

Since 2003, we have become the first operator in Indonesia to implement “Convergence Billing System”. As a result, the data of our prepaid and postpaid customers were not processed in separate systems. This system enables us to be more flexible in creating marketing programs for our prepaid and postpaid subscribers with high level accuracy in calculating our subscribers’ bill until the last second.

2. Saluran Distribusi

The value of effective distribution becomes even more important amid rising competition among telecommunications operators. Distribution systems have to grow in line with, and be matched with the Company’s other strategies in marketing, product innovations and services that never cease to evolve. In that context, effective distribution was a key factor to XL’s strong growth in 2007.

Each year, XL evaluates its distribution system. In 2007, XL implemented a new distribution system that was an improvement of the previous system. Whereas previously XL had implemented a direct distribution system, it was changed in 2007 to the so-called hybrid distribution system.In the hybrid distribution system, XL Sales Representatives supply dealers that are organized by XL. These dealers are called XL Dealers and they are divided into three categories: XL National Dealer (DN), XL Regional Dealer (DR) and XL Area Dealer (DA). XL needs to implement these systems because it can extend distribution channels without compromising control. This extension is done through dealers, who have different sales targets, number of retailers, product purchasing (quotas), and selling areas. Control still remains with XL under the hybrid distribution implementation, especially in areas that are not in the distributor’s expertise. Through this system, products can be delivered directly or indirectly.Area Dealers will only have a single focus over a certain district, whereas Regional Dealers, the second layer, have broader coverage with two or more areas of focus. National Dealers are one layer higher with several broad and extensive areas of focus. Each layer has certain targets and quotas to achieve and maintain.

At the end of 2007, there were more than 400,000 direct and indirect XL distribution channels. Other than XL Kita, there are also XL Centers, which are positioned more as point-of-services rather than point-ofsales. As at the end of 2007, there were 238 XL Centers, which comprised of:

· 106 XL Centers owned by XL (including XL Center Mobile)

· 132 XL Center outlets

Furthermore, XL also offers the opportunity for companies in retail and consumer merchandise sectors to enter the cellular business with XL. Until the end of 2007, there were 11 companies who had become XL partners and categorized as non-traditional dealers. Through partnerships with those companies, XL could sell its products not just in Indonesia, but also in Malaysia, Hong Kong, Saudi Arabia, Singapore, Taiwan and Japan.

2.Indosat

Visi:

To be the provider of choice for information and communication solutions in Indonesia

· Offering a full range of quality information and communication products, services and solutions.

· Being at customer's "Top-Of-Mind" for the provision of information and communications products, services and solutions.

· Providing products and services which enhance the quality of life of the communities we operate in.

Misi:

  • To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions, which offer the best value to our customers.
  • To continuously grow shareholder values.
  • To provide better quality of life to our stakeholders.

Strategi perusahaan:

  • Menjadi sponsor program musik.
  • Memberikan pelayanan tarif dan fasilitas yang diinginkan konsumen.
  • Sinyal yang menjangkau Nusantara.

Perusahaan di Bidang Transportasi

1. Air Asia

Visi:

Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.

Misi:

  • Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar
  • Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
  • Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
  • Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan

Strategi perusahaan:

Kami dapat membuat model biaya hemat kami melalui implementasi dari berbagai strategi kunci sebagai berikut:

  • Utamakan Keselamatan:
    Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
  • Pemanfaatan Aircraft:
    Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.
  • Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:
    Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.
  • Pengoperasian Sederhana:
    Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien.
  • Sistem Distribusi yang Ringkas:
    Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan perjalanan.
  • Jaringan Point to Point:
    Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya yang rendah.

2. Lion Air

Visi dan Misi:

Pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air.

Komitmen dan dedikasi kami dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut tercermin dalam kesuksesan maskapai kami.

Strategi perusahaan:

Di Lion Air, kami akan selalu memberikan sesuatu yang spesial karena kami berkeyakinan untuk menghargai uang yang telah anda keluarkan dan memberikan pelayanan berkualitas.

TATA RUANG

Kabin Boeing 737-900ER kami yang baru didesain untuk memberikan anda ruang yang lebih besar. Ini adalah ruangan dimana anda bisa bersantai, meregangkan badan dan beristirahat. Terbang dengan kelas bisnis kami yang dilengkapi dengan seat pitch 38 inchi.

nyaman dengan tempat duduk dari bahan kulit

Lebih mewah dari sebelumnya, Boeing 737-900ER milik Lion Air menawarkan ruang untuk kaki yang luas dan tambahan kemiringan sebesar dua derajat di tempat duduk kulit yang nyaman, sehingga anda dapat meregangkan badan dan bersantai sementara kami membawa anda ke tujuan.

SANTAPAN

Segera setelah anda merasa nyaman di kursi anda, anda dapat duduk santai dan menikmati kenyamanan yang dipersembahkan untuk anda oleh Lion Air.

Untuk penerbangan dari Singapura ke Ho Chi Minh City dan Singapura ke Bali, kami menyediakan minuman dan makanan gratis. Untuk penerbangan lainnya, minuman dan makanan tersedia untuk dibeli.Para penumpang kelas bisnis akan disediakan minuman sebelum penerbangan, sementara makanan dan minuman hangat akan disediakan di semua penerbangan untuk kenyamanan bersantap anda

Perusahaan di bidang Makanan ()

1. KFC

Visi dan Misi:

Menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia

Strategi perusahaan:

  • Menjadi sponsor program musik dan entertaint.
  • Harga pruduk yang kompetitif.
  • Tempat usaha yang strategis dan mudah dijangkau konsumen.

2. Hoka Hoka Bento

Visi:

Menjadi restoran fast food dengan ciri khas Jepang yang mengutamakan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang terbaik, sehingga HOKA HOKA BENTO menjadi pilihan utama dan terkemuka dalam bisnis restoran.

Misi:

Kami memberikan solusi bagi pelanggan untuk mendapatkan makanan yang berkualitas dan variatif dengan mengutamakan pelayanan demi kepuasan pelanggan. Kami berkeyakinan bahwa hanya dengan memaksimalkan pelayanan dan produktifitas kerja, kami bisa memaksimalkan ekuitas karyawan, kemampuan memperoleh keuntungan dan mencapai pertumbuhan.

Strategi perusahaan:

  • Menjadi sponsor program musik dan entertaint.
  • Harga pruduk yang kompetitif.
  • Tempat usaha yang strategis, mudah dijangkau konsumen, dan nyaman.

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK